M. Wildan Rabbani Kurniawan, Siswa SMAN 1 Gresik Peraih Nilai Unas IPA
Sempat Ngungsi Tidur, Tidak Ngebut Semalam
Sama sekali bukan prestasi tiba-tiba bila Muhammad Wildan Rabbani Kurniawan menjadi siswa terbaik dalam ujian nasional (unas) SMA jurusan IPA se-Jawa Timur. Siswa SMA Negeri 1 Gresik itu meraih nilai 57,20. Bagaimana dia berhasil?
CHUSNUL CAHYADI, Gresik
---
NAMA Wildan memang sangat populer di sekolahnya. Saat ditemui Jawa Pos di halaman sekolahnya kemarin (25/4), berkali-kali terdengar ucapan kagum, "Wildan. Wildan. Selamat ya. Kamu hebat." Remaja berpostur tinggi tersebut membalas hangat dengan lambaian tangan.
"Saya tidak menyangka bisa menjadi yang terbaik se-Jatim," ujar putra pasangan Historianto dan Mufarro'ah itu di sela-sela acara bazar di sekolahnya, Jalan Arif Rahman Hakim. Acara open air sekolah tersebut juga tak henti-henti menyebut nama sulung di antara tiga bersaudara itu.
Hasil unas Wildan memang luar biasa. Semua nilai mata pelajaran bagus. Nilai terendah adalah 9,00 untuk bahasa Indonesia, lalu bahasa Inggris (9,20), fisika (9,75), kimia (9,75), dan biologi (9,50). Dia mencetak nilai sempurna 10,00 untuk pelajaran matematika.
Empat peraih nilai unas IPA terbaik se-Jatim di bawah Wildan adalah Jauhari Wafi dari SMAN 1 Taman Sidoarjo (57,10), Dedi Aditama dari SMAN 2 Lamongan (56,90), Nurhalimah dari SMAN 3 Sidoarjo (56,90), dan Rizaldi Ghaffar Al Rasyid dari SMAN 1 Jember (56,80).
Wildan menyatakan gembira karena bisa mengharumkan nama sekolahnya yang berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) itu. Kabar tentang prestasi gemilang tersebut baru didengarnya dari Shofa, teman sekelasnya, yang menonton televisi pada Sabtu malam (24/4). Dia juga mendapat SMS tentang hal tersebut. "Senang sih. Tapi, waktu itu, saya masih ragu," ungkap cowok kelahiran 9 Maret 1993 tersebut.
Wildan mengaku baru yakin setelah Kepala SMAN 1 Gresik Suyatno memberikan ucapan selamat kemarin (25/4). Dia kemudian diajak masuk ke ruang kepala sekolah. Sejumlah guru sudah menunggu di sana. Di antaranya, guru bimbingan konseling Siti Fathona.
"Saya baru percaya, kemudian menghubungi bapak dan ibu di rumah," kata siswa yang tinggal di Jalan Kebon Dalem, Desa Mojopurowetan, Kecamatan Bungah, Gresik, tersebut. Orang tuanya juga kaget. "Ojo ngarang," tutur Wildan menirukan ucapan bapaknya, Historianto. Tapi, setelah itu, bapaknya tertawa bangga karena anaknya berprestasi gemilang.
Wildan mengatakan tidak mempersiapkan diri secara khusus menjelang unas. Dia belajar rutin setelah salat Magrib sampai Isya. Lalu, belajar juga dilakukan sejam setelah subuh dan siang sepulang sekolah. Waktu luang selalu digunakan untuk membaca atau berlatih soal. "Yang jelas, saya tidak pakai sistem kebut semalam," ungkapnya.
Saat mengerjakan soal-soal unas, dia hanya menurut pada trik-trik dari guru. Yaitu, mengerjakan soal yang mudah dulu, baru yang sulit. Semuanya teratasi. Satu-satunya persiapan khusus adalah keputusan mengungsi tidur selama unas.
Selama lima hari unas, 22-26 Maret, Wildan mengungsi ke rumah pamannya, Usman Affandi, di Perum Giri Asri, Kecamatan Kebomas. Sebab, kalau langsung berangkat dari rumahnya di Bungah, dia butuh waktu sekitar 1,5 jam dengan naik angkutan umum atau 30 menit dengan motor. Jarak rumah ke sekolah sekitar 20 kilometer. "Kalau dari rumah paman, hanya butuh sepuluh menit. Jadi lebih praktis. Saya juga masih sempat main," tutur alumnus SMPN 1 Bungah tersebut sambil tersenyum.
Ketekunan Wildan membuat dirinya terpilih sebagai wakil Jatim dalam Olimpiade Sains Tingkat Nasional (OSN) 2009. Menurut guru BK SMAN 1 Gresik Siti Fathona, Wildan adalah pelajar multitalenta. Selain pelajaran IPA, dia juga jago IPS. Buktinya, selain meraih berbagai penghargaan dalam olimpiade sains, dia jadi finalis Olimpiade Ekonomi Se-Jawa-Bali 2009.
Karena itu, selama tiga tahun belajar di SMAN 1 Gresik, Wildan selalu mendapat beasiswa. Sekolahnya pun gratis. "Sekarang dia tinggal menunggu penerimaan dari Fakultas Kedokteran UI," terang Fathonah.
SMAN 1 Gresik memastikan 135 di antara 321 murid kelas XII tahun ini masuk perguruan tinggi negeri dari jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Wildan adalah salah seorang siswa yang diharapkan bisa lolos ke Fakultas Kedokteran UI itu lewat jalur PDMK. Pengumumannya diperkirakan pada 15 Mei mendatang. "Doakan ya!" ujar Wildan. (*/c12/roz)
sumber : http://www.jawapos.co.id
* Nilai akademik UN rata2 diatas 9.00 cuman matematika yang 10.00
Selamat sudah mendapat Beasiswa dari seorang Pegusaha...kalau tidak Wildan akan terputus cita2 nya untuk melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi, moga2 gak tergerus pergaulan di Universitas...
* PENGUASA KEMANA YAH, KOK PENGUSAHA YANG MEMBERIKAN BEASISWA..?
Sama sekali bukan prestasi tiba-tiba bila Muhammad Wildan Rabbani Kurniawan menjadi siswa terbaik dalam ujian nasional (unas) SMA jurusan IPA se-Jawa Timur. Siswa SMA Negeri 1 Gresik itu meraih nilai 57,20. Bagaimana dia berhasil?
CHUSNUL CAHYADI, Gresik
---
NAMA Wildan memang sangat populer di sekolahnya. Saat ditemui Jawa Pos di halaman sekolahnya kemarin (25/4), berkali-kali terdengar ucapan kagum, "Wildan. Wildan. Selamat ya. Kamu hebat." Remaja berpostur tinggi tersebut membalas hangat dengan lambaian tangan.
"Saya tidak menyangka bisa menjadi yang terbaik se-Jatim," ujar putra pasangan Historianto dan Mufarro'ah itu di sela-sela acara bazar di sekolahnya, Jalan Arif Rahman Hakim. Acara open air sekolah tersebut juga tak henti-henti menyebut nama sulung di antara tiga bersaudara itu.
Hasil unas Wildan memang luar biasa. Semua nilai mata pelajaran bagus. Nilai terendah adalah 9,00 untuk bahasa Indonesia, lalu bahasa Inggris (9,20), fisika (9,75), kimia (9,75), dan biologi (9,50). Dia mencetak nilai sempurna 10,00 untuk pelajaran matematika.
Empat peraih nilai unas IPA terbaik se-Jatim di bawah Wildan adalah Jauhari Wafi dari SMAN 1 Taman Sidoarjo (57,10), Dedi Aditama dari SMAN 2 Lamongan (56,90), Nurhalimah dari SMAN 3 Sidoarjo (56,90), dan Rizaldi Ghaffar Al Rasyid dari SMAN 1 Jember (56,80).
Wildan menyatakan gembira karena bisa mengharumkan nama sekolahnya yang berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) itu. Kabar tentang prestasi gemilang tersebut baru didengarnya dari Shofa, teman sekelasnya, yang menonton televisi pada Sabtu malam (24/4). Dia juga mendapat SMS tentang hal tersebut. "Senang sih. Tapi, waktu itu, saya masih ragu," ungkap cowok kelahiran 9 Maret 1993 tersebut.
Wildan mengaku baru yakin setelah Kepala SMAN 1 Gresik Suyatno memberikan ucapan selamat kemarin (25/4). Dia kemudian diajak masuk ke ruang kepala sekolah. Sejumlah guru sudah menunggu di sana. Di antaranya, guru bimbingan konseling Siti Fathona.
"Saya baru percaya, kemudian menghubungi bapak dan ibu di rumah," kata siswa yang tinggal di Jalan Kebon Dalem, Desa Mojopurowetan, Kecamatan Bungah, Gresik, tersebut. Orang tuanya juga kaget. "Ojo ngarang," tutur Wildan menirukan ucapan bapaknya, Historianto. Tapi, setelah itu, bapaknya tertawa bangga karena anaknya berprestasi gemilang.
Wildan mengatakan tidak mempersiapkan diri secara khusus menjelang unas. Dia belajar rutin setelah salat Magrib sampai Isya. Lalu, belajar juga dilakukan sejam setelah subuh dan siang sepulang sekolah. Waktu luang selalu digunakan untuk membaca atau berlatih soal. "Yang jelas, saya tidak pakai sistem kebut semalam," ungkapnya.
Saat mengerjakan soal-soal unas, dia hanya menurut pada trik-trik dari guru. Yaitu, mengerjakan soal yang mudah dulu, baru yang sulit. Semuanya teratasi. Satu-satunya persiapan khusus adalah keputusan mengungsi tidur selama unas.
Selama lima hari unas, 22-26 Maret, Wildan mengungsi ke rumah pamannya, Usman Affandi, di Perum Giri Asri, Kecamatan Kebomas. Sebab, kalau langsung berangkat dari rumahnya di Bungah, dia butuh waktu sekitar 1,5 jam dengan naik angkutan umum atau 30 menit dengan motor. Jarak rumah ke sekolah sekitar 20 kilometer. "Kalau dari rumah paman, hanya butuh sepuluh menit. Jadi lebih praktis. Saya juga masih sempat main," tutur alumnus SMPN 1 Bungah tersebut sambil tersenyum.
Ketekunan Wildan membuat dirinya terpilih sebagai wakil Jatim dalam Olimpiade Sains Tingkat Nasional (OSN) 2009. Menurut guru BK SMAN 1 Gresik Siti Fathona, Wildan adalah pelajar multitalenta. Selain pelajaran IPA, dia juga jago IPS. Buktinya, selain meraih berbagai penghargaan dalam olimpiade sains, dia jadi finalis Olimpiade Ekonomi Se-Jawa-Bali 2009.
Karena itu, selama tiga tahun belajar di SMAN 1 Gresik, Wildan selalu mendapat beasiswa. Sekolahnya pun gratis. "Sekarang dia tinggal menunggu penerimaan dari Fakultas Kedokteran UI," terang Fathonah.
SMAN 1 Gresik memastikan 135 di antara 321 murid kelas XII tahun ini masuk perguruan tinggi negeri dari jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Wildan adalah salah seorang siswa yang diharapkan bisa lolos ke Fakultas Kedokteran UI itu lewat jalur PDMK. Pengumumannya diperkirakan pada 15 Mei mendatang. "Doakan ya!" ujar Wildan. (*/c12/roz)
sumber : http://www.jawapos.co.id
* Nilai akademik UN rata2 diatas 9.00 cuman matematika yang 10.00
Selamat sudah mendapat Beasiswa dari seorang Pegusaha...kalau tidak Wildan akan terputus cita2 nya untuk melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi, moga2 gak tergerus pergaulan di Universitas...
* PENGUASA KEMANA YAH, KOK PENGUSAHA YANG MEMBERIKAN BEASISWA..?
lagi sibuk sama anggota dewan yg [tidak] terhormat itu.
BalasHapusada yg gak lulus karena poin akhlak rendah ... di jogjakarta ...
BalasHapusbyuh .. akhlak ada poinnya lho ... gurunya dapat bocoran dari malaikat !
ohh...
BalasHapusmasa mas Cuk...
BalasHapushttp://kompas.realviewusa.com/?xml=Yogyakarta
BalasHapussaya sedang sibuk rapatttt Gannn............
BalasHapusOOT: id kamu lucu
BalasHapusmas Cuk : link nya gak bisa dibuka
BalasHapuspak kapten ; hahahahah.."rapet" molooo
simsalabim : Id siapa ?
id nya kaptenpanda
BalasHapusabis kalo kapten amerika udah ada yg make :P
BalasHapusPenguasa,.. penguasa,.. berilah hambamu uang,....
BalasHapuspenguasanya gak punya duit :)
BalasHapushttp://metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/nusantara/2010/04/30/16639/Siswa-Cerdas-Divonis-Tak-Lulus-UN
BalasHapussalah nyeken tuh kebanyakan :)
BalasHapuskkkkkkk
BalasHapus