Rabu, 12 Mei 2010

Lagu Bengawan Solo di BAJAK warga Belanda


Warga Belanda Mengaku Pencipta Lagu Bengawan Solo


Liputan 6 sctv : Indonesia yang kaya budaya kerap membuat iri negara lain. Bukan sekali saja budaya Indonesia diaku-aku negara lain mulai batik, reog Ponorogo, kuda lumping, angklung, bahkan rendang hingga tempe. Kini, Gesang, sang maestro keroncong ikut gigit jari setelah lagu Bengawan Solo ciptaannya diklaim empat warga Belanda.

Saat ditemui SCTV di kediamannya Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/5), Gesang tengah dikunjungi sejumlah anak sekolah menengah atas. Para siswa sengaja datang untuk menghibur, Gesang pun diajak kembali ke masa kejayaan keroncong. Usia boleh 92 tahun tapi Gesang masih mampu menyanyikan bait-bait tembang Bengawan Solo.

Sang mastro keroncong memang terhibur, meski gundah masih menggelantung di kepala. Ada ganjalan di hatinya. Lagu Bengawan Solo ternyata didaftarkan oleh empat orang yang mengaku sebagai pencipta tembang legendaris itu. Belanda yang dulu mencoba merebut Tanah Air kini kembali mencoba merebut budaya nusantara.(JUM)

sumber : http://berita.liputan6.com

* kasihan rakyat dinegeri ini pemerentahnya kurang perhatian

13 komentar:

  1. ....
    setelah guruh gipsy di jerman. bagus lah

    BalasHapus
  2. tadi liat ditipi lagu bengawan solo sudah diCDkan dan dijual (disitu penciptanya org belanda dgn judul Bengawan Solo)....
    * ngumpetin kaset supaya gak diakui negara laen...

    BalasHapus
  3. Beritanya nggak kongkret, siapa yg mengakum atas dasar apa, dsb. Mngkin saja mereka mendaftarkan performing rights atau lainnya

    BalasHapus
  4. secara ekonomis di CD tertulis nama warga belanda bukan Gesang dngan judul Bengawan Solo

    BalasHapus
  5. Emmang belum didaftarkan hak ciptanya ya?ceroboh sekali?

    BalasHapus
  6. gw mo daftarin karya cipta MP di HAKI ah... :)

    BalasHapus
  7. hwaaahhhh..............sebenarnya perhatian pemerentah terhadap seni kurnag itu saja.....

    BalasHapus
  8. trus piye kelanjutannya.. Bijimane dg respon dr pemerintah?

    BalasHapus
  9. trus piye kelanjutannya.. Bijimane dg respon dr pemerintah?

    BalasHapus